Sabtu, 08 April 2017

Psikologi Pendidikan : Pembelajaran dan Pendekatan Behavioral untuk Pembelajaran

Psikologi Pendidikan : Pembelajaran dan Pendekatan Behavioral untuk Pembelajaran

Apa itu Pembelajaran?
Proses belajar atau pembelajaran adalah fokus utama dalam psikologi pendidikan. Ketika rang ditanya apa fungsi sekolah itu, mereka biasa akan menjawab, “membantu murid untuk belajar”.
Apa yang Disebut Belajar dan yang Bukan

Saat anak belajar cara menggunakan komputer, mereka mungkin melakukan kesalahan dalam proses belajarnya, namun pada titik tertentu mereka akan terbiasa melakukan tindaka yang di butuhkan untuk menggunakan komputer secara efektif. Jadi, pembelajaran (learning) dapat didefenisikan sebagai pengaruh permanen atas perilaku, pengetahuan, dan keterampilan berfikir, yang diperoleh melalui pengalaman.
Tidak semua yang kita tahu diperoleh melalui belajar. Kita mewarisi beberapa kemampuan – kemampuan itu sejak lahir, tidak di pelajari. Misalnya, kita tidak harus di ajari untuk menelan makanan, berteriak, atau berkedip saat silau.

Pendekatan untuk Pembelajaran

Behavioral. Behavioral adalah pandangan yang menyatakan bahwa perilaku harus dijelaskan melalui pengalaman yang dapat diamati, bukan dengan proses mental. Nah proses mental itu sendiri didefinisikan oleh psikolog sebagai pikiran, perasaan, dan motif yang kita alami namun tidak bisa dilihat leh orang lain.
Menurut behavioris, pemikiran, perasaan, dan motif ini bukan subjek yang tepat untuk ilmu perilaku sebab semua itu tidak bisa dibservasi secara langsung.
Kognitif. Psikologi semakin cenderung ke pandangan kognitif elama dekade terakhir abad 20-an dan penekanan kognitif ini terus berlanjut sampai sekarang. Pendekatan kognitif terbagi menjadi 4 bagian yaitu: pendekatan kognitif sosial, yang menekankan bagaimana faktor perilaku, lingkungan, dan orang (kognitif) saling berinteraksi mempengaruhi proses pembelajaran. Pendekatan kedua, pemrosesan informasi, menitikberatkan pada bagaimana anak memproses infrmasi melalui perhatian, ingatan, pemikiran, dan proses kognitif lainnya. Ketiga, konstruktivis kognitif, menekankan konstruksi kognitif terhadap pengetahuan dan pemahaman. Keempat, konstruktivis sosial, fokus pada kolaborasi dengan orang lain untuk menghasilkan pengetahuan dan pemahaman.

Pendekatan Behavioral untuk Pembelajaran
Pengkondisian Klasik

Pada awal 1900-an, psikolog Rusia Ivan Pavlov tertarik pada cara tubuh mencerna makanan. Dalam eksperimennya, dia secara rutin meletakkan bubur daging di depan mulut anjing, yang menyebabkan anjing mengeluarkan air liur. Pavlov menyadari bahwa ini merupakan tipe pembelajaran yang penting, yang kemudian dikenal sebagai pengkondisian klasik( classical conditional)






Pengkondisian klasik adalah tipe pembeljaran di mana suatu organisme belajar untuk mengaitkan atau mengasosiasikan stimuli. Untuk memahami teori pengkondisian klasik Pavlov kita harus memahami dua tipe stimuli dan dua tipe respons : unconditioned stimulus(US), unconditioned response(UR), conditioned stimulus(CS), dan Conditioned response(CR)

Pengkondisian Operan
Pengkondisian operan (juga dinamakan pengkondisian instrumental0 adalah sebentuk pembelajaran di mana konsekuensi-konsekuensi dari perilaku menghasilkan perubahan dalam probabilitas perilaku itu akan diulangi. Arsitek utama dari pengkondisian operan adalah B.F Skinner, yang pandangannya didasarkan pada pandangan E.L Thorndike.



Hukum Efek Thorndike. Thorndike menepatkan kucing yang lapar dalam sebuah kotak dan meletakkan ikan di luar kotak. Untuk bisa keluar dari kotak, kucing itu harus mengetahui cara membuka palang di dalam kotak tersebut.  Hukum efek (law effect) Thorndike menyatakan bahwa perilaku yang diikuti dengan hasil positif akan diperkuat dan bahwa perilaku yang diikuti hasil negatif akan diperlemah.






Pengkondisian Operan Skinner. Pengkondisian operan, di mana konsekuensi perilaku akan menyebabkan perubahan dalam probabilitas perilaku itu akan terjadi, merupakan inti dari behaviorisme skinner (1938). Konsekuensi-imbalan atau hukuman-bersifat sementara (kontingen) pada perilaku organisme.







Penguatan dan Hukuman. Penguatan (imbalan) adalah konsekuensi yang meningkatkan probabilitas bahwa sesuatu perilaku akan terjadi. Sebaliknya, hukuman (punishment) adalah konsekuensi yang menurunkan probabilitas terjadinya suatu perilaku.
Penguatan positif. Penguatan berdasarkan prinsip bahwa frekuensi respons meningkat karena diikuti dengan stimulus yang mendukung (rewarding).
Penguatan negatif. Penguatan berdasarkan prinsip bahwa frekuensi respons meningkat karena diikuti dengan penghilangan stimulus yng merugikan (tidak menyenangkan)



0 komentar:

Posting Komentar